Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2011

1 Muharram 1433 H Railah Hikmah Hijrah BESOK, Ahad 27/11/2011

Gambar
Momentum penting, yaitu terjadi peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad saw dari Makkah ke Yatsrib. Pada malam peristiwa hijrah, ketika Nabi dan Abu Bakar telah sampai diluar kota Mekkah. Nabi menghentikan laju unta nya melihat ke belakang dan pada saat itulah tuturan kalimat yang indah dan penuh kepasrahan itu terucap dari lisannya yang mulia. Seolah sebuah pengaduan kepada Allah, pemilik sekalian alam bahwa seorang hamba-Nya telah dikalahkan dan amat sangat menderita karenanya. Dari seluruh bumi Allah, engkaulah tempat yang paling kucintai dan paling dicintai Allah. Jika kaumku tidak mengusirku darimu maka aku tidak akan pernah meninggalkanmu. Berat hati Nabi meninggalkan sebuah tempat dimana ia telah dilahirkan, dibesarkan dan telah menjadi bagian dari segala denyut kehidupannya. Tigabelas tahun sejak ia diangkat menjadi Rasul Allah, ia harus berjuang dalam kepedihan dan kesulitan. Caci maki menjadi makanan sehari-hari, fitnah dan gunjingan selalu menyertai langkahnya. Kadang dengan bumbu

Manfaat Sholawat Kepada Rosulullah

Secara harfiyah, ucapan “Allahumma Shalli wa Sallim ‘ala Saydina Muhammad” adalah kalimat doa yang memiliki ma’na; Ya Allah,Tambahkanlah shalawat dan keselamatan kepada Nabi Muhammad. Bila ditilik secara rasio yang terbatas, kita bisa saja mengatakan, untuk apa kita harus bershalawat kepada Rasulullah dan mendoakan keselamatan untuk beliau? Bukankah beliau adalah semulia-mulianya mahluk pilihan dan telah beroleh jaminan keselamatan dari Allah?Dalam kitab Tuhfatul Mariid ‘ala Jauharatit Tauhid, Imam Al-Baijuri (Burhanuddin Ibrahim Al-Baijuri) membahas dengan jelas mengenai permasalahan ini. Dalam ulasan beliau tentang masalah ini, beliau menukilkan dua pendapat para ulama seputar permasalahan, apakah shalawat itu memberi arti dan manfaat bagi Nabi? Pendapat pertama mengatakan, doa apapun akan memberi manfaat bagi Nabi. Alasan bahwa segala kesempurnaan dan kemapanan telah dimiliki Nabi, terbantahkan dengan dalih, bahwa tidak ada kesempurnaan mutlak selain milik Allah yang Maha sempurna.